Jumat, 15 Maret 2013

Memberi Kesempatan, Jejaring Tak Beralas

Skholatanpabatas di awal berdirinya pada tahun 2007 dengan nama Sekolah Tanpa Batas yang di singkat STB. Sekolah Tanpa Batas menjadi representative dari kemauan untuk berbagi dengan mengunjungi langsung ke tempat kegiatan. lokasi pertama berkegiatan di kecamatan Lapri kabupaten Bone dengan membuat English Study Club yang melibatkan anak usia sekolah SMP/SMA dan pemuda yang ada di wilayah tersebut. Study Club ini dinamai dengan EMBARGO PIONER. Bahasa Inggris dijadikan sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan pertemuan setiap sekali sepekannya. Pada perkembangannya, masyarakat memberi aspirasi dengan keberadaan komunitas ini karena telah membantu anak-anak dalam mengembangkan potensi mereka. Demikian pula dengan siswa yang semakin tertarik untuk berkegiatan. Melihat realitas ini, STB berinisiatif untuk membuat English Camp di beberapa sekolah di kecamata Lapri, diantaranya adalah SMA Neg 1 Lapri, SMP Neg 1 Lapri, SMP Neg 3 Lapri dan MAN Lapri. Kegiatan-kegiatan ini melibatkan faslitator dari kota Makassar yang dibantu oleh peserta English Study Club Embargo yang dijadikan sebagai asisten fasilitator.
Kemauan akan berbagi terus dikembangkan dengan membangun komunikasi dengan sekolah lain dan komunitas belajar (inisiatif perseorangan) di beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan. Pada tahun 2009, Sekolah Tanpa Batas diberi kesempatan berbagi dalam kegiatan English Camp di kabupaten Pinrang. Inisiatif seorang warga yang mempercayakan Sekolah Tanpa Batas untuk memulai membangun komunitas di daerahnya. Peserta English Camp yang merasa mengambil manfaat berkegiatan selama 3 hari kemudian berinisiatif untuk membuat komunitas agar komunikasi tetap selalu terjaga. Sonic ( ) akhirnya didirikan sebagai wadah untuk belajar bersama.
Pada tahun yang sama, di tahun 2009, Sekolah Tanpa Batas merasa bangga dipercayakan untuk melakukan kegiatan yang sama (English Camp) di Kota Makassar dan Malakaji, Kabupaten Gowa. SMP Neg. 23 Makassar berkegiatan dengan lokasi di Barombong. Peserta merasa tidak hanya belajar bahasa Inggris pada kegiatan tersebut, sehingga dengan inisiatif peserta sendiri, mereka membuat study club di sekolah sebagai penyambung komunikasi dengan tetap di damping oleh Sekolah Tanpa Batas. Di malakaji, berkat inisiatif perseorang, seorang pemuda yang berasal dari lokasi kegiatan, memberi kesempatan pada Sekolah Tanpa Batas untuk berbagi di MAN Malakaji. Keterbatasan fasilitas sekolah tidak mengurangi semangat peserta untuk belajar.
Di tahun 2010, Sekolah Tanpa Batas kembali diberi kepercayaan untuk berbagi pengalaman di SMP Barombong, Makassar. Kegiatan ini merupakan inisiatif dari anak-anak dampingan STB yang dekat dari sekolah tersebut.
Apa itu English Camp menurut Skholatanpabatas?
Bagi kami, bahasa Inggris hanya dijadikan alat untuk masuk dalam kerja sama dengan sekolah dan membangun ketertarikan awal pada siswa. Hal ini sangat memungkinkan karena bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional yang diasumsikan hampir semua siswa tertarik untuk menguasainya. Namun demikian, materi dalam program kami tidak hanya untuk penguasaan bahasa Inggris semata. Hampir bisa dipastikan bahwa kegiatan yang berlangsung selama 3 hari 2 malam tidak cukup untuk hal tersebut. Kegiatan ini lebih menekankan pada bagaimana memotivasi siswa untuk terus belajar dengan tidak mengenal waktu dan tempat. Pendekatan Psikologis pada peserta menjadi hal penting dalam proses belajar. Lokasi belajar tidak hanya di kelas melainkan di sekitar sekolah baik di bawah pohon, lapangan, belakang kelas maupun rumah warga sekitar yang memungkinkan materi bisa ditangkap dengan mudah. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar peserta lebih terbuka bahwa kita bisa belajar dimana pun dan pada siapa pun. Lingkungan hidup merupakan tema mendasar yang dimasukkan dalam materi belajar. Skholatanpabatas berasumsi bahwa kecerdasan diri sendiri merupakan modal dalam cinta pada lingkungan. Selain itu, penguatan akan nilai agama juga menjadi penting dengan tidak berkegiatan pada waktu solat. Begitu pun dengan kegiatan yang mengharuskan memisahkan perempuan dan laki-laki. Kegiatan yang selama ini Skholatanpabatas lakukan dengan tanpa DI PUNGUT BIAYA.
Prinsip Skholatanpabatas?
Kami datang tidak untuk mengajar, melainkan untuk belajar bersama. Di sini kami bukan tentor, pemateri, atau guru, melainkan fasilitator yang siap membantu potensi peserta.
Siapa fasilitator Skholatanpabatas?
Kami memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman hidup yang berbeda-beda. Beberapa diantaranya telah merasakan kenyamanan bersama orang tua dan kecukupan materi. Namun, ada pula di antara kami yang tidak sempat merasakan jalan yang hidup sejalan dengan masa kanak-kana k yang seharusnya.Inilah yang menguatkan program kami.
Selain kegiatan English Camp, kegiatan berbagi lainnya adalah dengan melakukan pendampingan pada lokasi yang dianggap kurang mendapatkan akses yang cukup. pada tahun 2008, Sekolah Tanpa Batas berinisiatif mendampingi anak-anak yang berada di Pampang V Kota Makassar. Anak-anak yang mestinya berada di sekolah pada saat pagi/siang hari harus membantu orang tua mereka bekerja. Anak-anak yang seharusnya berseragam sekolah, harus mengaku kalah dengan kondisi ekonomi. Mereka yang berusia sekolah harusnya telah mencumbu mainan dan ketawa riang bersama teman sekelasnya harus ikhlas melupakan moment-moment seram putih merahnya. Padahal mereka hidup di tengah Kota Metropolitan ini, diantara dua kampus swasta terkemuka di kota ini, diantara mahasiswa yang tinggal menghuni kost/kontrakan, dan yang kurang 100 cm jaraknya dari Gubernur “bos” provinsi ini. Sejak tahun 2008 hingga sekarang pendampingan di lokasi ini masih berlanjut. Pampang yang identik dengan Texas nya Makassar di asosiasikan sebagai lokasi keras yang sering tawuran dengan kampung sebelahnya. Dengan kondisi seperti ini, anak-anak dampingan membuat komunitas mereka dengan nama Pampang Bersatu (Pambers). Lokasi dampingan belajar dilakukan di rumah warga. Ada 4 rumah warga yang sering ditempati. Hal ini tentu menjadi bukti bahwa warga sekitar telah menerima dengan baik Skholatanpabatas.

Di tempat lain yang masih di Kota Makassar, persisnya di Barombong, pinggir pantai barat kota Daeng. Dengan hampir penghasilan ekonomi orang tua dari lautan membuat anak-anak menjadi akrab dengan pantai. Lokasi yang berbatasan dengan dua kabupaten lainnya yaitu kabupaten Gowa dan Takalar. Lokasi dampingan sebagai tempat belajar berpusat di Masjid sehingga anak-anak juga selalu diarahkan solat di masjid. Karena lokasi dampingan ini berdekatan dengan pantai dan sering diarahkan belajar di pinggir pantai maka anak-anak di sini menamai komunitas mereka dengan STS (Study Till Sunset)
Di tahun 2011, Sekolah Tanpa Batas berganti nama menjadi Skholatanpabatas. Perubahan nama ini tidak membuat perubahan pada makna dan arah kegiatan lembaga. Skhola yang dikenal dalam bahasa Inggris School dan bahasa Indonesia Sekolah merupakan bahasa latin berarti waktu luang, artinya bahwa saat waktu luang mestinya pun dijadikan sebagai momen belajar. Selain itu, juga bisa berarti sebaga taman, dimana taman sebagai representasi tempat yang menyenangkan. Oleh karenanya, sekolah yang hadir pada hari ini di Indonesia harusnya menjadi tempat belajar yang menyenangkan bagi siswa untuk belajar bukan menjadi tempat menyeramkan.
Skholatanpabatas memandang bahwa kepada siapapun dan dimana pun kita bisa belajar. Skholatanpabatas tidak pernah memandang teman-teman di lokasi dampingan sebagai siswa yang kosong melainkan anak yang memiliki potensi. Peranan Skholatanbatas adalah membantu mereka menemukan potensi yang ada pada mereka.
Hari ini, komunitas ini berkomitmen untuk tetap berbagi dan belajar serta membangun sinergitas dengan lembaga lain. Beberapa Non Government Organization (NGO) di Sulawesi, Jawa, dan bali telah terjalin komunikasi dengan baik. Skholatanpabatas bahkan menjadi salah satu pencetus Jaringan Pendamping Sekolah (JPS). Jaringan dengan skala nasional ini mulai dikampanyekan tahun lalu di Bali. Jaringan bersama dengan mengusung satu arah kegiatan yang sama yaitu berkegiatan atau mendampingi sekolah.
Skholatanpabatas terus berbenah untuk tetap menjadi ruang bagi pemuda yang terlibat dalam kegiatan terus melihat realitas kehidupan dan memberi kesempatan pada teman-teman dampingan untuk tetap belajar meskipun dengan keterbatasan serta tetap menjaga semangat bagi mereka yang telah berkecukupan.
Apa yang kami raih hari ini merupakan usaha ikhlas teman-teman fasilitator (relawan) dalam berbagi meski tanpa bantuan dana atau bayaran. Pengembangan Skill baik di Sulawesi, Jawa, dan Bali merupakan kemauan untuk belajar yang telah berhasil mnggerakkan kami untuk terus melangkahkan kaki kami. Skholatanpabatas bergerak tidak dapat menunggu bantuan untuk bergerak berbagi karena bagi kami dengan niat, kemauan , dan kemampuan semuanya bisa menjadi mungkin dengan pertolongan Allah swt.
NAMUN, Skholatanpabatas memberi kesempatan buat saudara-saudara untuk menginvestasikan sedekahnya melalui program-program kami. Hasil setiap kegiatan akan kami laporkan dengan laporan pertanggung jawaban yang jelas.



Saat ini program yang sementara dalam pendampingan dan perencanaan
Program yang saudara bisa Donasi adalah:
MATA TA’ (Makassar Tanpa Tawuran)
Realitas kota Makassar sebagai kota yang keras tidak bisa dipungkiri. Makassar secara nasional di asosiasikan sebagai kota dengan aksi kekerasan yang terus tejadi. Apabila di Jakarta, tawuran biasanya dilakukan oleh pelajar SMA maka di Makassar aksi itu lebih dikenal oleh mahasiswa. Mahasiswa sebagai intelek seharusnya menjadi contoh dalam berprilaku bijak dalam menghadapi suatu kejadian. Aksi kekerasan ini tentu membawa citra negative buat kota ini. Namun yang lebih tidak membahagiakan dari aksi kekerasaan (demo anarkis dan tawuran) berdampak pada segi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Ketiga aspek ini tidak bisa dipisahkan pada setiap aksi kekerasaan yang terjadi. Skholatanpabatas, melalui gerakan MATA TA’ dengan menggunakan pendekatan pendidikan di design untuk merubah cara pandang mahasiswa terhadap dampak aksi kekerasan tersebut pada segi ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Strategi kegiatan
Jenis Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Keterangan
Loka Latih ESD
April
Pengenalan ESD, Pemetaan issu lokal Makassar (aksi kekerasan)
Pembentukan Jejaring mahasiswa
April
·         Komunikasi media sosial
·         Progress rapport
Loka Latih Per Kampus
Mei - Juli
Penguatan gerakan di kampus
Evaluasi Kegiatan
Agustus


Program Dampingan
·         Pampers (Pampang Bersatu)
·         Panti Asuhan
·         STS (Study Till Sunset)

0 komentar: