Jumat, 13 Desember 2013

Jenne Teppettu

Aqimi 'shalata lidzikn (QS Tha Ha : 20) dirikanlah shalat untuk mengingat Allah. Dalam ayat ini menjelaskan bahwa tujuan dari perintah solat itu adalah untuk mengingat Allah. Adapun manfaat dari mendirikan solat itu adalah tercermin pada surah Al Ankabut ayat 29 "inna 'sh-shalata tanha 'ani 'l-fakhsyai wal munkari" sesungguhnya shalat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Jelas ini menjelaskan bahwa keutamaan dari melaksanakan kewajiban ini. Tentu kita bisa membedakan tujuan dan manfaat kan? seperti ketika kita bertemu dosen pembimbing skripsi yang menjelaskan perbedaan tersebut pada bab 1 :)
Seperti kamis kemarin saat berada di Al Markaz, masjid kebanggaan Sul-sel, saat sedang mendiskusikan tentang cinta Allah. Kami bersepakat bahwa cinta kepada Allah itu harus diikuti dengan aksi. Aksi yang dimaksud adalah salah satunya dengan Solat. Kalau dengan solat bertujuan mengingat Allah dan solat itu lima kali sehari maka bukankah mengingat Allah itu hanya akan terbatas. Rasanya tidak demikian. Hamba mestilah selalu Connect dengan Tuannya. Jadi teman-teman judul tulisan ini bercerita tentang mengingat Allah dan solat. selamat menyimak ;)
Sebab tidak lah mungkin menyamakan solat dengan program pendidikan di Indonesia. Pendidikan kita adalah wajib belajar 12 tahun. Esensi dari pendidikan adalah belajar. Olehnya, belajar (berpendidikan) itu hanya di wajibkan selama 12 tahun dan setelahnya terserah anda. Begitu kerdil dan sempit kalau pendidikan (belajar) itu hanya di ajurkan kita peroleh dan lakukan di lingkungan sekolah selama 12 tahun tersebut. Esensi dari solat adalah mengingat Allah. Kalau hanya mengingat selama 5 kali sehari, manalah rasa syukur kita kepadaNya yang telah memberi begitu banyak nikmat yang tak terbatas, bukannya nikmatnya ini haruslah berbalas? Tidak lah dengan menyempitkannya dengan hitungan kalkulasi semata. Sekali solat menghabiskan waktu 6 menit yang kemudian di kali dengan lima, hasilnya adalah 30 menit. 30 menit mengingat Allah dalam sehari, sisanya terserah anda. Yaa demikianlah kira-kira yang sering tersampaikan di atas mimbar Jumat, seperti yang saya dengar kemarin di Masjid dekat kost ku.
Solat lima waktu yang telah ditentukan waktunya dan prosedur yang lainnya ini merupakan solat hakikat. Di mulai dengan bersuci mengambl air wudhu, dengan gerakan menghadap kiblat berawal dengan niat dan di akhiri dengan salam ke kiri dan kanan.
Kalau anda adalah orang Bugis, maka anda mungkin pernah mendengar ungkapan ini "jenne teppettu". demikianlah yang sering menjadi pengingat orang tua di kampung. Jenne berarti wudhu dan teppettu diartikan sebagai tanpa putus. Wudhu (jenne) yang dilakukan setiap saat hendak menjalankan solat lima waktu. Jagalah "jenne" mu dapat dimaknai selalulah dalam keadaan suci. Dalam pemaknaan sederhana, dapat diartikan bahwa segala aktivitas mestinya dalam keadaan sedang bersih karena telah "majenne" (berwudhu). bukan hanya ketika mau solat lima waktu melainkan pun saat sedang keluar rumah sampai pada menjelang tidur. Hingga pada pemaknaan yang agak ribet nan ruwet ;) Pemaknaan "jenne teppettu" memiliki makna yang lebih dalam dari pada hanya memaknai sebagai bentuk wudhu dengan gerakan yang dimulai dari tangan di akhiri membasuh kaki itu. Jenne itu bersuci, maka hendaklah bersuci setiap detiknya. Artinya bahwa bersucilah secara terus menerus atau solatlah dengan tanpa henti atau ingatlah Allah tanpa melewatkan setiap detiknya. Demikianlah kognitif saya yang sedikit tumpul ini ;) memaknainya, bukan salah saya kalau salah interpretasi, sebab orang tua belum pernah secara langsung dan tegas menyampaikan arti sesungguhnya atau mungkin karena wahyu belum turun, yaa tidak mungkinlah sebab jelas Muhammad adalah utusan terakhir, naa ane ngutus diri sendiri ke jalan benar belum mampu.
Sekali lagi ingin menginterpretasi (bebas saja sebab ini adalah blog saya, kalo keliru bole comment di bawah ;) ) sekali lagi kembali ke laptop, pada surah Tha Ha di atas bahwa solat itu mengarah pada mengingat Allah. artinya bahwa dalam hidup ini, di anjurkan untuk mengingat Allah setiap saat. Ini berarti bahwa, sebaiknya kita melaksanakan solat (mengingat) setiap saat pula. Sehingga solat kita bukan hanya sekedar menggugurkan kewajiban melainkan mendirikan solat dengan tetap berada dalam keadaan salat yang terus menerus tanpa mengenal waktu. Berbeda dengan solat lima waktu dan sunnah, solat yang dilaksanakan setiap saat ini di sebut sebagai solat solat daim, surah Al Ma'arif ayat 70 menjelaskan bahwa "alladzinahum 'ala shalatihim daimun yaitu  orang-orang yang tetap dalam keadaan shalat (mengerjakan solat terus menerus). Nah adakan solat yang bisa dilakukan tanpa henti dan mengenal waktu. Cintailah Allah dengan Aksi. Mengingat Allah juga merupakan aksi, malah bagi saya inilah yang amat direkomendasikan. Aksi mengingat Allah yang terus menerus, yang selalu connect. Bukankah terasa nyaman kalau terus terhubung? kapan pun bisa di panggil, tanpa emergency number ;) Pertanyaannya adalah gimana caranya sob? ini masih peninggalan orang tua saya yaa, jadi bole ikut bole kaga'. Menurut ortu saya, ingatlah nafasmu nak, karena itulah kita hidup. Rasakan keluar dan masuknya, caranya adalah dengan menghirup napas sembari membatin lafadz "Hu" dan menghembuskan seraya membatin lafadz "Allah". Ungkapan Bugisnya adalah "Allah tama, Allah messu". Semoga Allah SWT selalu meneduhkan akal dan hati kita sebagai ungkapan penghambaan kita Hanya KepadaNYA.
14.12.13 - 08.56 AM. Makassar

0 komentar: