Memilih Untuk Tidak Menjadi Andi
Nama ku Adnan Achiruddin Saleh,
dua tahun yang lalu ditambah title pendidikan sarjana psikologi, dalam waktu
dekat di tambah Master profesi Psikologi (psikolog), dan tidak ada kata Andi di
depannya. Di depannya hanya akan kuizinkan diisi dengan kata Doktor dan
Professor.
Nama ku Adnan Achiruddin Saleh
lahir di kota Watampone tepatnya suku bugis, suku penganut kata Andi, tapi aku
bukan Andi. Meski menurut jejak kakek-nenek orang tua aku terlihat dari batu
nisan mereka telah mendapat gelar Andi.
Namu ku masih Adnan Achiruddin
Saleh, meski nama orang tua ku Petta Lolo, pulang ke kampung halaman dipanggil
gelaran Andi. Tapi anak-anaknya bukan Andi, tercatat dari akte kelahiran dan
KTP. Lingkungan sepermainan juga tidak mengenalnya sebagai Andi kecuali di
lingkungan keluarga sendiri.
Namu ku akan slalu tetap Adnan
Achiruddin Saleh, that’s all. Jangan di tambah dengan kata Andi, karena aku
risih mendengarnya dan kupingku terasa gelih. Tolong yaa …. Undangan nikahan,
undangan akikah, undangan apapun itu, nama ku di contact hape pun di tulis
dengan tanpa Andi. Pesan juga untuk keluarga, nama ku tanpa Andi!
Akan ku kupajang nama ku Adnan
Achiruddin Saleh, itulah nama ku di Akte kelahiran sampe di batu nizan ku
kelak. Puang-puang sekalian, cukuplah memanggilku anak Adnan bukan anak Andi
Adnan (achhh).
Nama ku akan terjaga dengan tanpa
Andi, anda sopan padaku bukan karena Andi, anda membantu bukan karena alasan
keANDIan, karena aku pun ingin menghargai anda bukan karena anda keturunan Andi
ataupun Ata.
Aku memilih untuk
tidak menjadi Andi karena orang tua ku lebih paham menjadi Andi itu beban
tanggung jawab.
0 komentar: