Jumat, 29 Juni 2012

Memilih Untuk Tidak Menjadi Andi


Nama ku Adnan Achiruddin Saleh, dua tahun yang lalu ditambah title pendidikan sarjana psikologi, dalam waktu dekat di tambah Master profesi Psikologi (psikolog), dan tidak ada kata Andi di depannya. Di depannya hanya akan kuizinkan diisi dengan kata Doktor dan Professor.
Nama ku Adnan Achiruddin Saleh lahir di kota Watampone tepatnya suku bugis, suku penganut kata Andi, tapi aku bukan Andi. Meski menurut jejak kakek-nenek orang tua aku terlihat dari batu nisan mereka telah mendapat gelar Andi.
Namu ku masih Adnan Achiruddin Saleh, meski nama orang tua ku Petta Lolo, pulang ke kampung halaman dipanggil gelaran Andi. Tapi anak-anaknya bukan Andi, tercatat dari akte kelahiran dan KTP. Lingkungan sepermainan juga tidak mengenalnya sebagai Andi kecuali di lingkungan keluarga sendiri.
Namu ku akan slalu tetap Adnan Achiruddin Saleh, that’s all. Jangan di tambah dengan kata Andi, karena aku risih mendengarnya dan kupingku terasa gelih. Tolong yaa …. Undangan nikahan, undangan akikah, undangan apapun itu, nama ku di contact hape pun di tulis dengan tanpa Andi. Pesan juga untuk keluarga, nama ku tanpa Andi!
Akan ku kupajang nama ku Adnan Achiruddin Saleh, itulah nama ku di Akte kelahiran sampe di batu nizan ku kelak. Puang-puang sekalian, cukuplah memanggilku anak Adnan bukan anak Andi Adnan (achhh).
Nama ku akan terjaga dengan tanpa Andi, anda sopan padaku bukan karena Andi, anda membantu bukan karena alasan keANDIan, karena aku pun ingin menghargai anda bukan karena anda keturunan Andi ataupun Ata.
Aku memilih untuk tidak menjadi Andi karena orang tua ku lebih paham menjadi Andi itu beban tanggung jawab.

0 komentar: