Malam Jumat Di Wisma Arpal (Yogyakarta)
Ada kue, teh, lantunan ayat alquran, teman2 asrama dan
ibu-ibu dekat asrama Arpal. Mereka seakan bercengkrama tiap malam jumat tiba.
Sekali sepekan menjadi rutinitas yang tak terasa. Telah kurang dari lima bulan kegiatan
ini berlangsung. Ada spirit belajar dan menuntun ilmu. Ada ruang pemisah antara
maghrib dan isya. Yang tidak ada, hanya guru dan murid. Mereka menjadi satu
dalam usaha berkah Allah. Meski salah satu teman menjadi fasilitatornya, ust.
Jusmail ;). Sungguh saya berharap akan selalu
berada di antaranya.
Entah malam ini, kenapa pikiran aku kembali pada beberapa
tahun yang lalu sejak masih di Kota Makassar. Di subuh hari, melihat kakek itu berdiri
bungkuk, tunduk, dan bersilah di masjid dekat kost. Dia begitu rajin tiap subuh
dia menjalankan kewajibannya. Yang ada hanyalah diriku yang sering dilanda
malas bersama pemalas-pemalas lainnya. Tidur nyeyak bahkan gigitan nyamuk pun
tidak terasa. Terkadang hanya terdengar hentakan kaki jamaah masjid yang lagi
olahraga jalan kaki setelah menjalankan sholat. Inilah penyesalan, sungguh.
Malam ini pun aku terkesima melihat tiga ibu-ibu (kalau boleh
dibilang nenek-nenek) begitu antusias belajar bersama kami. Bahkan terkadang
lebih semangat dari aku. Bahkan mereka lebih sering mengingatkan dari pada teman
asrama lainnya. Bahkan diriku pun masih sering lupa jadwal ngaji ini. Mungkin
saja Tuhan mengirim aku di sini untuk belajar dari mereka, bukan hanya sekedar
belajar ilmu manusia yang sedang saya geluti sekarang. Bahkan mereka lebih
fasih dari aku. Aku kelihatan bodoh diantara mereka. Begitu semangat
memperbaiki dikala aku salah dalam pengucapan. Tuhan begitu adil mengirim
mereka sebagai pengingat hidup ku. Sungguh, masih ada ruang dan waktu untuk
belajar. Dan Tuhan akan selalu memfasilitasi kita belajar kalau mata ini masih
melek.
Kini, malam jumat di asrama akan selalu ku rindu. Malam
dimana aku bisa makan kue buatan “nenek” tetangga asrama. Malam yang
menyejukkan tenggorokan dengan makanan dan tehnya. Malam dimana ada lantunan
kalam ilahi. Malam yang menambah amunisi iman ku.
Tak sengaja melihat salah satu tulisan teman kamar, Dabb Lana
menulis ungkapan “Asrama, bukan Cuma t4 berteduh akan hujan dan panas, tapi t4
untuk berlindung dari hiruk pikuk-suka duka Kota Jogja”. Tulisan ini oleh teman
ditulis di belakang pintu kamar. Kalau aku bisa menambahkan setelahnya maka
akan ku tulis “…. t4 belajar makna usia hidup”
Ayo-ayo teman-teman asrama Arpal dan warga FKMBY datang ki
belajar ngaji bersama setiap malam jumat di wisma Arpal. Mungkin kita akan
menambahkan ungkapan dari dab Lana diatas dengan makna pelajaran yang kita
dapat.
0 komentar: